Monday, 24 October 2016

Jamur Yang Bermanfaat dan Merugikan



Jamur yang bermanfaat

Jamur tiram (Pleurotus sp) atau yang lebih dikenal dengan sebutan oyster mushroom memiliki bentuk tubuh yang menyerupai cangkang kerang atau tiram dengan bagian tepi yang bergelombang. Jenis jamur ini cukup mudah untuk dibudidayakan, sehingga banyak digemari para konsumen maupun pelaku usaha.
Manfaat : Jamur tiram merupakan jamur konsumsi yang paling sering dimanfaatkan menjadi aneka makanan olahan jamur. Biasanya jamur tiram diolah menjadi sate jamur, keripik jamur tiram, gule jamur, jamur crispy, dll.
  • Jamur Kuping
Jamur kuping (Auricularia sp) merupakan jenis jamur yang memiliki kandungan protein mineral, dan vitamin yang cukup tinggi serta bebas kolesterol. Jamur jenis ini bisa dibudidayakan di daerah beriklim dingin sampai panas, dengan suhu rata-rata 20-30ºC dan kelembapan 80-90%. Selain dijual dalam keadaan segar, jamur kuping kering juga laku dipasaran dengan harga yang cukup mahal.
Manfaat : Jamur kuping sering dimanfaatkan sebagai bahan campuran ketika memasak soup jamur, sayur kimlo, keripik jamur, nasi goreng jamur, tauco jamur, sukiyaki, dan bakmi jamur dengan cita rasa yang sangat lezat. Selain itu jamur kuping hitam juga dimanfaatkan sebagai obat sakit jantung, pembuluh darah dengan endapan (aterosklerqsis), penurun kolesterol dan trigliserid, antiplatelet dan antipengentalan darah, serta sebagai antipendarahan.
  • Jamur Shitake
Jamur shitake (Lentinus sp) sering disebut juga dengan nama hioko atau Chinese black mushroom. Jamur jenis ini bisa tumbuh di gelondongan kayu atau dibudidayakan dengan media berupa serbuk gergaji kayu.
Manfaat : Jamur shitake dimanfaatkan masyarakat sebagai bahan pangan untuk sayur lalapan atau dimasak menjadi aneka makanan olahan jamur. Selain itu jamur shitake juga dimanfaatkan sebagai obat, karena mengandung lentinen yang berfungsi sebagai anti-kanker.
  • Jamur Lingzhi
Jamur lingzhi (Ganoderma sp) merupakan salah satu jenis jamur yang dikenal masyarakat sebagai jamur obat. Bahkan saat ini jamur yang memiliki bentuk seperti kipas ini disebut sebagai raja obat dari jamur, karena khasiatnya dipercaya bisa menyembuhkan berbagai macam jenis penyakit.
Manfaat : Jamur lingzhi merupakan bahan obat yang sering digunakan sebagai campuran minuman atau dibuat dalam bentuk kapsul. Kandungan senyawa yang terdapat dalam jamur lingzhi berkhasiat meningkatkan kesehatan dan kebugaran konsumennya, serta bisa juga sebagai pencegah kanker dan mencuci bahan-bahan beracun yang ada di dalam tubuh.
  • Jamur Maitake
Jamur Maitake (Grifola sp) memiliki sebutan khusus yaitu “Hens of the wood” atau ayam betina dari kayu. Sebutan ini diberikan karena bentuk jamur maitake sangat mirip dengan jengger ayam. Seperti halnya pada jamur lingzhi, jamur maitake juga dikenal masyarakat sebagai bahan obat.
Manfaat : Kandungan senyawa pada jamur maitake dipercaya memiliki kemampuan sebagai anti-kanker dan anti-HIV. Biasanya pemanfaatan jamur maitake bisa berupa ekstrak maupun dalam bentuk serbuk.


Jamur yang merugikan
  • 1.      Phytium sp

a.       Ciri-ciri
-    Hidup saprofit di tanah lembab.
-    Struktur tubuh jamur Phytium Ini terdiri dari golongan Ascomycotina, golongan ini struktur tubuhnya ada yang multiseluler atau uniseluler.
-    Tubuhnya terdiri atas benang-benang yang bersekat atau ada yang unisel.
-    Berukuran kecil, berfilamen yang kekurangan klorofil.
-    Oospora memiliki diameter 17 – 19 mikrometer, hifa tidak bersekat dan umumnya memiliki lebar 4 – 6 mikrometer. Sporangia panjangnya bervariasi dari 50 – 1000 um dan umumnya memiliki cabang banyak (multi).
-    Jamur Phytium Spp. mempunyai miselium kasar, lebarnya kadang-kadang sampai 7 mikrometer.
b.      Kerugian
Menyebabkan penyakik pada pembibitan dan Damping off atau rebah semai.


  • 2.            Phytophthora Infestan

a.       Ciri-ciri
-    miselliumnya yang tidak bersekat – sekat. Warna misellium putih, jika tua mungkin agak coklat kekuning – kuningan; kebanyakan sporangium berwarna kehitam – hitaman.
-    Hifanya berkembang sempurna.
-    Phytopthora memiliki sporangium yang berbentuk bulat telur. Phytophthora infestans memproduksi spora aseksual yang disebut sporangia.
-    Hialin berbentuk seperti jeruk nipis, panjang 20-40.
b.      Kerugian
Jamur Phytophthora infestan menyebabkan penyakit busuk daun.


  • 3.      Fusarium oxyporum

a.       Ciri-ciri
-    Fusarium oxyporum termasuk ke dalam Golongan Fusarium dicirikan dengan struktur tubuh berupa miselium bercabang, hialin, dan bersekat (septat) dengan diameter 2-4 µm.
-     struktur fialid yang berupa monofialid ataupun polifialid dan berbentuk soliter ataupun merupakan bagian dari sistem percabangan yang kompleks.
-    Reproduksi aseksual menggunakan mikrokonidia yang terletak pada konidiospora yang tidak bercabang dan makrokonidia yang terletak pada konidiospora bercabang dan tak bercabang
-    Miselium bersekat dan membentuk percabangan.
-     Daur hidup Fusarium oxysporum mengalami fase patogenesis dan saprogenesis.
b.      Kerugian
Jamur Fusarium oxyporum menyebabkan penyakit garis kuning pada daun.


  • 4.      Pucinia polysora U.

a.       Ciri-ciri
-    mempunyai uredospora berwarna kekuningan sampai keemasan, berbentuk elip, berukuran 20-29 x 29-40 μm.
-    Tebal dinding spora 1-1,5 μm dengan 4-5 lubang.
-    Teliospora berwarna coklat, halus, elip, kedua ujungnya membulat, ukuran 18-27 x 29-41 μm, mudah lepas, dua sel, timbul pada tangkai pendek ukuran 10-30 μm. Aeciosporanya belum diketahui (Wakman dkk, 1998).
-    Suhu optimum 27-280 C. Pada suhu ini uredium.
b.      Kerugian
Pucinia polysora U menyebabkan Karat jagung disebabkan oleh tiga spesies dari dua negara yaitu Puccinia sorghi Scw, P.polysora Underw dan Physopella zeae (Mains) Cunmins dan Ramachar (Syn. Angiospora zeae Mains).


  • 5.      Phakopsora pachyrhizi Syd.

a.       Ciri-ciri
-    Mempunyai  uredium pada sisi bawah dan atas daun coklat muda sampai coklat, bergaris tengah 100-200 μm, sering kali tersebar merata memenuhi permukaan daun.
-    Parafisa pangkalnya bersatu, membentuk penutup yang mirip dengan kubah di atas uredium. Parafisa membengkok, berbentuk gada atau mempunyai ujung membengkak, hialin atau berwarna jerami dengan ruang sel sempit. Ujungnya berukuran 7,5-1,5 μm, dengan panjang 20-47 μm.
b.      Kerugian
Phakopsora pachyrhizi Syd. Menyebabkan Penyakit karat pada tanaman kedelai umumnya belum tua, dan bisa menyebakan hampanya polong. Pada serangan yang berat, daun-daunnya rontok. Apabila tanaman yang terserang ini disentuh, sporanya akan beterbangan, kemudian akhirnya hinggap menyerang tanaman yang masih sehat. Di samping karena sentuhan, spora tersebut bisa terbawa oleh angin.



No comments:

Post a Comment