Jamur yang bermanfaat
Jamur tiram (Pleurotus sp)
atau yang lebih dikenal dengan sebutan oyster mushroom memiliki bentuk tubuh
yang menyerupai cangkang kerang atau tiram dengan bagian tepi yang
bergelombang. Jenis jamur ini cukup mudah untuk dibudidayakan, sehingga banyak
digemari para konsumen maupun pelaku usaha.
Manfaat : Jamur tiram merupakan jamur
konsumsi yang paling sering dimanfaatkan menjadi aneka makanan olahan jamur. Biasanya jamur
tiram diolah menjadi sate jamur, keripik jamur tiram, gule jamur,
jamur crispy, dll.
- Jamur Kuping
Jamur kuping (Auricularia sp)
merupakan jenis jamur yang memiliki kandungan protein mineral, dan vitamin yang
cukup tinggi serta bebas kolesterol. Jamur jenis ini bisa dibudidayakan di
daerah beriklim dingin sampai panas, dengan suhu rata-rata 20-30ºC dan
kelembapan 80-90%. Selain dijual dalam keadaan segar, jamur kuping kering juga
laku dipasaran dengan harga yang cukup mahal.
Manfaat : Jamur kuping sering dimanfaatkan
sebagai bahan campuran ketika memasak soup jamur, sayur kimlo, keripik jamur,
nasi goreng jamur, tauco jamur, sukiyaki, dan bakmi jamur dengan cita rasa yang
sangat lezat. Selain itu jamur kuping hitam juga dimanfaatkan sebagai obat
sakit jantung, pembuluh darah dengan endapan (aterosklerqsis), penurun
kolesterol dan trigliserid, antiplatelet dan antipengentalan darah, serta
sebagai antipendarahan.
- Jamur Shitake
Jamur shitake (Lentinus sp)
sering disebut juga dengan nama hioko atau Chinese black mushroom.
Jamur jenis ini bisa tumbuh di gelondongan kayu atau dibudidayakan dengan media
berupa serbuk gergaji kayu.
Manfaat : Jamur shitake dimanfaatkan
masyarakat sebagai bahan pangan untuk sayur lalapan atau dimasak menjadi aneka makanan olahan jamur. Selain itu jamur shitake juga
dimanfaatkan sebagai obat, karena mengandung lentinen yang berfungsi sebagai
anti-kanker.
- Jamur Lingzhi
Jamur lingzhi (Ganoderma sp)
merupakan salah satu jenis jamur yang dikenal masyarakat sebagai jamur obat.
Bahkan saat ini jamur yang memiliki bentuk seperti kipas ini disebut sebagai
raja obat dari jamur, karena khasiatnya dipercaya bisa menyembuhkan berbagai
macam jenis penyakit.
Manfaat : Jamur lingzhi merupakan bahan
obat yang sering digunakan sebagai campuran minuman atau dibuat dalam bentuk
kapsul. Kandungan senyawa yang terdapat dalam jamur lingzhi berkhasiat
meningkatkan kesehatan dan kebugaran konsumennya, serta bisa juga sebagai
pencegah kanker dan mencuci bahan-bahan beracun yang ada di dalam tubuh.
- Jamur Maitake
Jamur Maitake (Grifola sp)
memiliki sebutan khusus yaitu “Hens of the wood” atau ayam betina dari kayu. Sebutan
ini diberikan karena bentuk jamur maitake sangat mirip dengan jengger ayam.
Seperti halnya pada jamur lingzhi, jamur maitake juga dikenal masyarakat
sebagai bahan obat.
Manfaat : Kandungan senyawa pada jamur
maitake dipercaya memiliki kemampuan sebagai anti-kanker dan anti-HIV. Biasanya
pemanfaatan jamur maitake bisa berupa ekstrak maupun dalam bentuk serbuk.
Jamur yang merugikan
- 1. Phytium sp
a.
Ciri-ciri
-
Hidup
saprofit di tanah lembab.
-
Struktur
tubuh jamur Phytium Ini terdiri dari
golongan Ascomycotina, golongan ini struktur tubuhnya ada yang multiseluler
atau uniseluler.
-
Tubuhnya
terdiri atas benang-benang yang bersekat atau ada yang unisel.
-
Berukuran
kecil, berfilamen yang kekurangan klorofil.
- Oospora memiliki
diameter 17 – 19 mikrometer, hifa tidak bersekat dan umumnya memiliki lebar 4 –
6 mikrometer. Sporangia panjangnya bervariasi dari 50 – 1000 um dan umumnya
memiliki cabang banyak (multi).
- Jamur Phytium Spp.
mempunyai miselium kasar, lebarnya kadang-kadang sampai 7 mikrometer.
b.
Kerugian
Menyebabkan penyakik pada pembibitan dan Damping off atau rebah
semai.
- 2. Phytophthora Infestan
a.
Ciri-ciri
- miselliumnya yang tidak
bersekat – sekat. Warna misellium putih, jika tua mungkin agak coklat kekuning
– kuningan; kebanyakan sporangium berwarna kehitam – hitaman.
- Hifanya berkembang
sempurna.
- Phytopthora memiliki
sporangium yang berbentuk bulat telur. Phytophthora infestans memproduksi spora
aseksual yang disebut sporangia.
- Hialin berbentuk seperti
jeruk nipis, panjang 20-40.
b.
Kerugian
Jamur Phytophthora infestan
menyebabkan penyakit busuk daun.
- 3. Fusarium oxyporum
a.
Ciri-ciri
-
Fusarium oxyporum termasuk ke dalam Golongan Fusarium
dicirikan dengan struktur tubuh berupa miselium bercabang, hialin, dan bersekat (septat)
dengan diameter 2-4 µm.
-
struktur
fialid yang berupa monofialid
ataupun polifialid dan berbentuk soliter ataupun merupakan bagian dari sistem
percabangan yang kompleks.
-
Reproduksi aseksual menggunakan
mikrokonidia yang terletak pada konidiospora yang tidak bercabang dan
makrokonidia yang terletak pada konidiospora bercabang dan tak
bercabang
-
Miselium
bersekat dan membentuk percabangan.
- Daur hidup Fusarium
oxysporum mengalami fase patogenesis dan saprogenesis.
b.
Kerugian
Jamur Fusarium oxyporum
menyebabkan penyakit garis kuning pada daun.
- 4. Pucinia polysora U.
a.
Ciri-ciri
- mempunyai uredospora
berwarna kekuningan sampai keemasan, berbentuk elip, berukuran 20-29 x 29-40
μm.
- Tebal dinding spora
1-1,5 μm dengan 4-5 lubang.
- Teliospora berwarna
coklat, halus, elip, kedua ujungnya membulat, ukuran 18-27 x 29-41 μm, mudah
lepas, dua sel, timbul pada tangkai pendek ukuran 10-30 μm. Aeciosporanya belum
diketahui (Wakman dkk, 1998).
- Suhu optimum 27-280 C.
Pada suhu ini uredium.
b.
Kerugian
Pucinia polysora U menyebabkan Karat
jagung disebabkan oleh tiga spesies dari dua negara yaitu Puccinia sorghi Scw,
P.polysora Underw dan Physopella zeae (Mains) Cunmins dan
Ramachar (Syn. Angiospora zeae Mains).
- 5. Phakopsora pachyrhizi Syd.
a.
Ciri-ciri
- Mempunyai uredium
pada sisi bawah dan atas daun coklat muda sampai coklat, bergaris tengah
100-200 μm, sering kali tersebar merata memenuhi permukaan daun.
- Parafisa pangkalnya
bersatu, membentuk penutup yang mirip dengan kubah di atas uredium. Parafisa
membengkok, berbentuk gada atau mempunyai ujung membengkak, hialin atau
berwarna jerami dengan ruang sel sempit. Ujungnya berukuran 7,5-1,5 μm, dengan
panjang 20-47 μm.
b.
Kerugian
Phakopsora pachyrhizi Syd. Menyebabkan
Penyakit karat pada tanaman kedelai umumnya belum tua, dan bisa menyebakan
hampanya polong. Pada serangan yang berat, daun-daunnya rontok. Apabila tanaman
yang terserang ini disentuh, sporanya akan beterbangan, kemudian akhirnya
hinggap menyerang tanaman yang masih sehat. Di samping karena sentuhan, spora
tersebut bisa terbawa oleh angin.
No comments:
Post a Comment